Minggu, 29 Maret 2015

bersulang dengan fajar dunia

ada seekor mangsa yang waspada diintai mata elang dari balik rimbun cemara. 
ada sepasang angsa yang pura-pura mesra saling tukar menukar liur di hadapan selingkuhannya. 
ada parkit kecil yang nyaring bernyanyi dalam sangkar emas tapi terpisah jauh dari induknya. 
tapi juga ada yang diam. 
angan,
angan yang tak bisa bergerak meski tersapu angin. 
mimpi, 
mimpi yang tak bisa beranjak meski ditimang dansa komedi putar. 

hati tak bernyali. 
dibakar berang api. 
dihabisi tak sisakan secuil nadi. 
mati di pangku belati. 

pada akhirnya, bumi hanya berputar. 
tidak berlalu gontaikan sepasang tangannya begitu saja. 
mungkin Tuhan masih beri kesempatan, mengulang dan membenahi yang pernah berlalu. 

dara, malam sudah berganti. 
nafsu mentari sudah tak tahan ingin injuk diri. 
lalu buka mata indahmu, lihat sekitarmu, bersihkan semua jaring laba-laba yang halangi gerakmu. 
kau berhak untuk itu. 

coba kau isi lagi cangkir usang yang telah lama kosong. 
racik semua tentang pahit kemarin. 
lalu beri manis mimpi yang kau perjuangkan. 
seduh dengan hangatnya cinta. 
lalu aduk dengan setia. 
seduhan pertama,
seduh dan bersulang dengan fajar dunia. 
jadikan seduhan terhangat untuk temanimu buka hari. 
beri senyuman seperti senyum pendosa yang menyalami para sipir dari luar jeruji besi. 
nikmatilah sendiri. 

kini, buat hatimu bernyali lagi. 
buktikan pada api. 
buktikan nadimu berdetak kembali. 
lalu gunakanlah belati merobek pasung diri. 

karna kau layak jadi dirimu sendiri. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar