tentang ada dan tiada.
dunia selalu berkuasa.
Tuhan yang buat cerita.
seperti dunia tak ubahnya belantara.
terasa kejam dalam tiap putarannya.
tapi begitu manis dalam pengartiannya.
tentang ada dan tiada.
mentari datang dari timur.
menghangatkan insan yang digigilkan sunyi keheningan malam.
lalu memanas, dan meranum jingga.
kemudian membenamkam dirinya di barat.
di waktu seperti biasa.
seperti juga rembulan.
datang tepat waktu bersama malam.
lalu bercanda cinta dengan sayup bintang di keheningan.
dingin dibuai angin dalam kegelapan.
kemudian hilang.
berganti lagi rona fajar yang sempurna.
tentang ada dan tiada.
dibumbui kisah dan kasih cinta.
dirasa oleh hati setiap manusia.
lalu menguat begitu hebat.
mendarah daging.
hingga enggan berpaling.
kita hanya bidak.
yang menjelma sempurnanya manusia.
semua bekal dibawakanNya.
pun nafsu kuasa.
kita hanya bidak.
yang berjalan dengan kaki seadanya.
meraba dengan tangan sederhana.
lalu berlari seakan benar tujuannya.
kita hanya bidak
yang ditakdirkan untuk belajar semuanya.
tentang apa,
tentang siapa,
dan bagaimana sekitar kita.
lalu merangkumnya menjadi diri kita.
menjadi berbekal dan berakal.
kita hanya bidak.
dijalankan atas garis dan tulisanNya.
dijadikan bermartabat.
dikuasakan berharkat.
lalu dihempaskan cobaan.
sampai tersungkur agar kembali ingat kepadaNya.
kita hanya bidak.
yang setiap jengkalnya sudah tergambar pasti sebelum kelahirannya.
yang setiap ucapnya sudah dituliskan jelas sebelum bernyawa.
yang setiap lakunya sudah ditakdirkan indah sebelum tangisnya menyapa dunia.
kelak, yang ada pasti akan tiada.
mungkin menyisakan tangis dan kenang belaka.
dan meninggalkan arti dari sebuah nama.
yang akan lebih kekal dari nyawanya.
dan serta cinta.
coba kau sapakan lutut pada bumiNya.
besimpuh meminta maaf atas semua lakumu.
lalu bersujud menangis, meraungkan dosa sumua.
kita hanya bidak.
yang sempurna.
tercipta bagai maha karya agung.
lebih tinggi derajat dari makhluk lainnya.
karna kita bidak yang sempurna.
kita juga pasti punya lupa..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar