Rabu, 30 Juli 2014

rintih janda di gubuk tua

sore itu, hujan kembali datang dengan serombongan angin.
membelai, dan menampar gubuk tua.

kilat datang mengagetkan, sebelum gemuruh langit.
awan sore itu begitu ingin tampil dan berpose dihadapan bumi.

-----------------------

seorang janda keluar dari balik pintu reot gubuk tua. membawa semua panci dan ember yang ia punya.
menaruh ember disamping kursi kayu rapuh. lalu ia duduk sendiri.

dibalik matanya, seperti ada binar kaca. dan bibirnya tak henti menggumamkan panjatan dan doa pada pemilik hidupnya.
ditangan kanannya, bergulir tasbih putih oleh-oleh haji tetangga ujung jalan.

tak henti dia gulirkan satu demi satu butir tasbihnya, sambil bibirnya tetap menggumam.

was-was, dan takut istananya akan runtuh terseret angin. karna itu satu-satunya yang ia punya.

sendiri dalam dingin yang menggigil, dia merintih pada Tuhannya..
bukan tentang bagaimana membangun negaranya, tapi bagaimana hujan itu berlalu dan istananya tetap kuat sampae mentari esok tiba..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar