Minggu, 28 September 2014

wajah dunia

seorang anak berjalan sendiri.
menyusuri malam yang terasa begitu sepi.
dingin, menggigil menusuk tubuh kecilnya.
hanya beralas sandal japit biasa.

wajahnya penuh dengan bahasa luka.
lelah dunia seakan ada semua di sana.
lapar, lelah, dingin, tak tentu arah, dan rindu ingin pulang ke rumah, seakan berbicara lirih dari matanya yang sudah mulai sayu.

tapi bibirnya masih berdendang.
mendendangkan lagu bahagia.
untuk sekedar menghibur orang-orang di sekitarnya.
lalu berharap welas asih sekedarnya dari penikmat suaranya.

ada yang memberinya karna kasihan.
ada juga yang memberinya cemoohan.
semua seperti sudah biasa baginya.
lalu dia hanya membalas dengan senyuman saja.
senyum pada semua, dengan sama rata. tanpa pengecualian.

sekecil itu..??
dunia sudah tampakkan kebengisan pada lelaki sekecil itu..?
sekecil itu..??
dunia sudah memisahkan dia dari masa bermain dan peluk hangat orang tuanya..?
sekecil itu..??
dia sudah bisa melapangkan hati untuk bisa menerima cemoohan..?

di sana, di bagian bumi berbeda, anak seumurannya sedang merengek memanja meminta tablet untuknya bermain game sembari menikmati ice cream.

inikah wajah dunia..?
hebat..!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar